SEKAPUR SIRIH

Assalammualaikum WW
Ketika ide membuat blog ini muncul, yang pertama terpikir adalah "Apa yang harus saya lakukan , untuk apa saya lakukan dan kepada siapa kelakuan ini saya sampaikan" dan bagian paling sulit adalah kebiasaan saya sejak sekolah dasar paling malas menulis, pada hal tulisan tangan saya bukannya jelek sangat, paling tidak tulisan tersebut saya sendiri bisa baca.
Yang sangat merepotkan kebiasaan saya hobby menghayal. paling tidak ada tiga kali sehari waktu itu dihabiskan untuk menghayal, dua kali sebelum mandi dan sekali sebelum tidur. Nah kadang-kadang dalam menghayal itulah muncul ide. Ide macam-macamlah ada ide ngawur, ide setengah ngawur, dan ada juga ide yang serius. Ide serius ini yang jadi persoalan mau diapakan. Didiamkan malah semakin serius,disalurkan, kemana harus disalurkan, saluran formal sering tersumbat saluran umum sering macet. Nah blog ini barangkali cocok karena tidak ada aturan formal seperti tata bahasa, tata letak,tata warna kecuali tata krama, tata busana dsb.Jujur saja seumur-umur saya tak pernah belajar komputer baik dikelas formal, maupun non formal, blog inipun saya buat dengan dipandu buku pedoman, pernah memang minta tolong buatkan sama kolega, adik, bahkan anak sendiri tapi ditunggu-tunggu tak jadi-jadi.
Lewat blog ini diharapkan komunikasi antar sesama dapat terbina, berbagi informasi, berbagi cerita, dan apa saja yang pantas untuk diinformasikan. dan sebelumnya yang perlu dipahami , bahwa saya bukan pandai sangat, tapi suka sekali memandai-mandai, hidung memang tak mancung, tapi bibir yang suka mencorong,kalau nak ditambah monyongnya, mari bergabung.!!?
Tanjungpinang, 8 April 2009

Jumat, 24 April 2009

Joget Gaya Bebas

Jumat, 17 April 2009

Apel Pagi

Jujur saja, bukan maksud mengkritisi,apalagi nak buat apresiasi.Pengetahuan saya tentang puisi jauh dari mencukupi. Waktu sekolahan dulu saya hanya diajar "deklamasi". Entah sama, entah tidak dengan puisi. Wallahualam. Tapi puisi berjudul " stafku " karya ibu Tatik ( bossku ) yang dibacakan saat peluncuran kumpulan puisi "Perempuan Walikota" , sempat juga menohok kerelung hatiku.


Apa pasal..??? . Banyak yang mengena. Salah satunya ( sebetulnya banyak ) adalah tentang staf yang malas " apel pagi ". Bukan tak pernah apel pagi dan bukan pula jarang apel pagi, tapi jarang-jarang. Tapi percaya tak. kalau apel pagi pertama kali (dikantor Pemda se Indonesia) dimulai dari Kantor Bupati Kepulauan Riau pada tahun 1986 ( persisnya lupa ).
Alkisah ...pak bupati saat itu " jaki " dengan ulah stafnya bila setiap dipanggil ( kebetulan ) tidak ada ditempat. jadi dicarilah jalan keluarnya , maka keluarlah "Kebijakan Apel Pagi " yang dilaksanakan enam kali seminggu ditambah dengan senam pagi setiap hari rabu dan jum'at.
Anehnya kebijakan apel pagi ini mendapat respon positif dari Provinsi Riau dan Kabupaten Kota lainnya, sehingga apel pagi ini dicontek oleh provinsi dan daerah lainnya. Entah karena bangga "apel pagi" kita jadi percontohan, entah alasan lain. Tak lama kemudian keluarlah kebijakan sandingan "apel pagi" yaitu kebijakan "apel siang". Jadi total seminggu minimal ada dua belas kali apel ditambah dua kali senam pagi( mantap!! ).
Sayangnya kebijakan apel siang ini tidak dicontek daerah lain,barangkali inilah sebabnya, atau memang pegawai sudah disiplin atau entah capek sendiri.ternyata setahun kemudian keluarlah kebijakan baru. yaitu apel siang ditiadakan, senam cukup sekali seminggu, dan apel gabungan ditetapkan setiap tangal 17 setiap bulannya.
Lantas..kenapa kok jarang-jarang apel pagi.?
Bukannya lelah atau bosan apel pagi (dua puluh tahun lebih waiii ). Sekarang apel pagi sudah kehilangan makna, bukan lagi sebagai sarana untuk tujuan menegakkan disiplin. Tapi apel sekarang sudah dijadikan " tujuan " bagi sebagian besar pegawai. Jangan heran kalau banyak pegawai yang beranggapan bila sudah ikut apel pagi ya selesai sudah.. selanjutnya ( terserah anda ). Ada yang ngopi ( halusnya sarapan ), ada yang ketingalan hp atau kunci dirumah, ada nak fotocopy.macam-macamlah. yang pasti baru muncul dikantor dekat-dekat jam pulang.
Ada juga yang jarang atau jarang-jarang apel pagi,mungkin juga terlambat apel, tapi dari jam delapan pagi sampai usai jam kantor tetap bertahan kerja dikantor, sarapan dikantor, sembahyang dikantor, makan siang dikantor.pokok memang orang kantoran.
Nah..seandainya sebagian besar pegawai sudah disiplin, masuk kerja tepat waktu ( entah bile ) dan belakangan ada pula absensi sistim elektronik. Apakah apel pagi masih diperlukan ? Haruskah setiap pegawai ikut apel pagi ?? dan diwaktu yang sama harus antri mengabsen. Mana yang dipilih ikut apel dulu, atau mengabsen dulu, atau dua-duanya perlu. dan kemana jam kerja dipergunakan (bukankah ini yang terpenting).
Sudahlah....malam sudah larut, insya Allah besok saya mau ikut apel pagi sekedar toleransi dan untuk dicontoh staf saya tentunya.

Rabu, 15 April 2009

Caleg Stess!!! 2

Senin, 13 April 2009

Pesta....Contreng (???)


Kalau ada orang yang bingung mengikuti pesta, barangkali kita senasib, bukan bingung memilih busana, bukan pula karena tidak diundang. Tapi pesta ini khusus untuk mencontreng "pesta contreng" sebagai ganti "pesta coblos". Contreng, coblos beda tipis, kok bingung ?.
Memang ada juga terpikir. Daripada bingung mendingan tidak mencontreng, manfaatkan saja libur panjang ini untuk berlibur. Memilih "contreng" atau "libur" malah menambah bingung. Tapi sebagai warga negara yang baik saya putuskan untuk ikut mencontreng. (ha...bayangkan orang bingung ikut pesta)
Alhamdulillah, saat menunggu giliran di TPS. saya mendapat teman yang sama bingungnya dengan saya, umurnya sekitar limapuluhan dan mengaku ikut pemilu sejak pertama kali diadakan di negara tercinta ini. Kebingungannya terbukti saat dia menanyakan tentang "contreng". Karena saya mantan anak sekolahan . Dengan percaya diri , saya contohkan dengan gerakan tangan bagaimana mencontreng.Kawan tersebut mengangguk ( tambah bingung). " Yang dicontreng apa ?? tanyanya lagi . "Fotonya". "Foto siapa ???" ."Rahasia" jawabku singkat .
Untung juga petugas TPS memangil nomor giliranku, kutinggalkan kawanku yang masih mengangguk-angguk. Petugas TPS memberikan empat lembar kertas yang berisi ratusan foto yang harus dipilih untuk dicontreng, sebagian besar tidak kukenal. Fokusku ke foto yang kukenal saja. Caleg A orangnya berwibawa, sekolahnya rendah. Caleg B berpendidikan tapi arogan. Caleg C orangnya jujur tapi usia terlalu tua. dst.dst.dst. (capek deh!!)
Jujur saja aku mencontreng dalam kondisi bingung. Berapa banyak uang negara yang telah dihabiskan untuk merubah coblos menjadi contreng, mencetak foto-foto sejuta-juta manusia "mendadak selibriti" , kompanye berbulan-bulan. Pokoknya.... Luar Biasa!!!
Buat Jaya Suprana saya usulkan untuk berkenan mencatat dalam Musium Rekod Indonesia (MURI) .Pemilu dengan Caleg terbesar, Partai peserta terbanyak (?),kompanye terlama, Biaya terbesar, dan kalau perlu diteliti mungkin juga orang bingung terbayak yang ikut pesta.
Merdeka !!!

Sabtu, 11 April 2009

Caleg Stess!!!

Jumat, 10 April 2009

Pelabuhan Penyengat

Kamis, 09 April 2009

Menunggu Telepon dari Telekomsel Tanjungpinang

Hari ini untuk kesekian kalinya kekecewaanku muncul lagi,Entah kenapa kok setiap ada keperluan di Telekomsel Tanjungpinang pasti tak selancar dugaanku. Seperti hari ini, karena keinginanku untuk ngeblog ,mengharuskan aku punya nomor baru.Sebelumnya dengan mengunakan kartu simpati prabayar dirasakan banyak menguras uang jajan sisa gajian bulanan. Ya apa boleh buat, dengan sangat terpaksa karena butuh. Dijalani juga.
Dimemori otak kanan dan otak kiri ini masih tersimpan pengalaman-pengalaman dengan Telekomsel Tanjungpinang. tanggal dan bulannya memang sudah lupa, tapi kisahnya masih tersimpan .dimulai dari keinginanku untuk mengaktifkan "triji" diponsel, (karena beberapa kali kucoba untuk mengaktifkan tidak berhasil) tentu harus ditanya ke ahlinya . Adanya di Telekomsel Tanjungpinang , Dipintu masuk memang ada keramahtamahan , selanjutnya akan dipanggil oleh gadis-gadis cantik dengan busana serba merah yang juga ramah ripah loh jinawo. Cekatan dan cepat ponselku diutak-atik yang kemudian diserahkan kembali dengan pesan harus menunggu baru aktif.Saya jelaskan bahwa saya sudah lakukan berkali-kali sebagaimana yang dibuatnya.Senyum manis dibibirnya seketika berubah dengan senyum minus (seolah olah saya bodoh sangat),Karena pendapatnya memperoleh dukungan dari cs-cs nya, akhirnya saya mengalah pulang untuk menunggu, sehari,dua hari, tiga hari,"triji" tak juga muncul. Apa boleh buat ke Telekomsel lagi, kali ini yang melayani lain lagi, namun caranya sama. Saya jelaskan lagi, jawabannya juga sama, saya pulang , menunggu lagi,kali ini semingu lebih tak juga nongol "triji"nya . Panasaran saya hubungi langsung layanan telekomsel pusat di Bandung, jawabannya bahwa layanan Farida (bukan nama cewek) di kartu halo saya harus di non aktifkan. Apa lagi kalau bukan ke Telkomsel lagi, yang melayani lain lagi, sebelum caranya mau disamakan lagi, dengan pantas saya sampaikan bahwa layanan faridanya dinonaktifkan dulu. Eh.. malah dia ngotot menganggap saya memandai-mandai,yang disalahkan malah hp saya (padahal mahal kubeli ).Karena kesabaranku sudah melampau ambang batas, muka hitamku sudah membiru, mulut sudah monyong, barulah petugas lain angkat telepon (mungkin ke pusatnya) saya disodori formulir isian dan pulang , menunggu beberapa hari, alhamdulillah "triji" telah bisa menampilkan wajah anak sulungku yang kuliah diluar kota.
Kali kedua kejadiannya sebulan yang lalu berlanjut hari ini sehari sebelum pemilu.Yang diurus sama yaitu nomor baru kartu halo, karena kapok urus sendiri ,maka sebulan yang lalu staf dikantor yang ke Telekomsel,sehari kemudian didapat laporan bahwa modem flashnya belum ada, jadi setelah formulir aplikasinya diisi, selanjutnya menunggu telepon dari telekomsel bila modemnya sudah datang, sehari, seminggu,sampai hari ini telepon dimaksud tak juga ada.Pada kesempatan dinas ke Jakarta modem tersebut dapat diperoleh dan modem inilah yang dibawa ke Telekomsel Tanjungpinang untuk memperoleh kartu halo baru, seperti biasa dilakukan aplikasi dengan mengisi formulir dan sekali gus dapat nomor baru.sebelum pulang saya diberitahu bahwa kartu akan aktif beberapa hari lagi (ketentuannya memang begitu kok) Tapi sebelum sampai ke parkiran (didepan pintu masuk) saya teringat bahwa kartunya belum saya terima, kembali lagi ke petugas . jawabnya .... harus menunggu.... nanti akan kami telepon.... kapan ....... entahlah.... tunggu sajalah!! (habis mau apa lagi?? butuh kok!!)