Hari ini untuk kesekian kalinya kekecewaanku muncul lagi,Entah kenapa kok setiap ada keperluan di Telekomsel Tanjungpinang pasti tak selancar dugaanku. Seperti hari ini, karena keinginanku untuk ngeblog ,mengharuskan aku punya nomor baru.Sebelumnya dengan mengunakan kartu simpati prabayar dirasakan banyak menguras uang jajan sisa gajian bulanan. Ya apa boleh buat, dengan sangat terpaksa karena butuh. Dijalani juga.
Dimemori otak kanan dan otak kiri ini masih tersimpan pengalaman-pengalaman dengan Telekomsel Tanjungpinang. tanggal dan bulannya memang sudah lupa, tapi kisahnya masih tersimpan .dimulai dari keinginanku untuk mengaktifkan "triji" diponsel, (karena beberapa kali kucoba untuk mengaktifkan tidak berhasil) tentu harus ditanya ke ahlinya . Adanya di Telekomsel Tanjungpinang , Dipintu masuk memang ada keramahtamahan , selanjutnya akan dipanggil oleh gadis-gadis cantik dengan busana serba merah yang juga ramah ripah loh jinawo. Cekatan dan cepat ponselku diutak-atik yang kemudian diserahkan kembali dengan pesan harus menunggu baru aktif.Saya jelaskan bahwa saya sudah lakukan berkali-kali sebagaimana yang dibuatnya.Senyum manis dibibirnya seketika berubah dengan senyum minus (seolah olah saya bodoh sangat),Karena pendapatnya memperoleh dukungan dari cs-cs nya, akhirnya saya mengalah pulang untuk menunggu, sehari,dua hari, tiga hari,"triji" tak juga muncul. Apa boleh buat ke Telekomsel lagi, kali ini yang melayani lain lagi, namun caranya sama. Saya jelaskan lagi, jawabannya juga sama, saya pulang , menunggu lagi,kali ini semingu lebih tak juga nongol "triji"nya . Panasaran saya hubungi langsung layanan telekomsel pusat di Bandung, jawabannya bahwa layanan Farida (bukan nama cewek) di kartu halo saya harus di non aktifkan. Apa lagi kalau bukan ke Telkomsel lagi, yang melayani lain lagi, sebelum caranya mau disamakan lagi, dengan pantas saya sampaikan bahwa layanan faridanya dinonaktifkan dulu. Eh.. malah dia ngotot menganggap saya memandai-mandai,yang disalahkan malah hp saya (padahal mahal kubeli ).Karena kesabaranku sudah melampau ambang batas, muka hitamku sudah membiru, mulut sudah monyong, barulah petugas lain angkat telepon (mungkin ke pusatnya) saya disodori formulir isian dan pulang , menunggu beberapa hari, alhamdulillah "triji" telah bisa menampilkan wajah anak sulungku yang kuliah diluar kota.
Kali kedua kejadiannya sebulan yang lalu berlanjut hari ini sehari sebelum pemilu.Yang diurus sama yaitu nomor baru kartu halo, karena kapok urus sendiri ,maka sebulan yang lalu staf dikantor yang ke Telekomsel,sehari kemudian didapat laporan bahwa modem flashnya belum ada, jadi setelah formulir aplikasinya diisi, selanjutnya menunggu telepon dari telekomsel bila modemnya sudah datang, sehari, seminggu,sampai hari ini telepon dimaksud tak juga ada.Pada kesempatan dinas ke Jakarta modem tersebut dapat diperoleh dan modem inilah yang dibawa ke Telekomsel Tanjungpinang untuk memperoleh kartu halo baru, seperti biasa dilakukan aplikasi dengan mengisi formulir dan sekali gus dapat nomor baru.sebelum pulang saya diberitahu bahwa kartu akan aktif beberapa hari lagi (ketentuannya memang begitu kok) Tapi sebelum sampai ke parkiran (didepan pintu masuk) saya teringat bahwa kartunya belum saya terima, kembali lagi ke petugas . jawabnya .... harus menunggu.... nanti akan kami telepon.... kapan ....... entahlah.... tunggu sajalah!! (habis mau apa lagi?? butuh kok!!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar