Jujur saja, bukan maksud mengkritisi,apalagi nak buat apresiasi.Pengetahuan saya tentang puisi jauh dari mencukupi. Waktu sekolahan dulu saya hanya diajar "deklamasi". Entah sama, entah tidak dengan puisi. Wallahualam. Tapi puisi berjudul " stafku " karya ibu Tatik ( bossku ) yang dibacakan saat peluncuran kumpulan puisi "Perempuan Walikota" , sempat juga menohok kerelung hatiku.
Apa pasal..??? . Banyak yang mengena. Salah satunya ( sebetulnya banyak ) adalah tentang staf yang malas " apel pagi ". Bukan tak pernah apel pagi dan bukan pula jarang apel pagi, tapi jarang-jarang. Tapi percaya tak. kalau apel pagi pertama kali (dikantor Pemda se Indonesia) dimulai dari Kantor Bupati Kepulauan Riau pada tahun 1986 ( persisnya lupa ).
Alkisah ...pak bupati saat itu " jaki " dengan ulah stafnya bila setiap dipanggil ( kebetulan ) tidak ada ditempat. jadi dicarilah jalan keluarnya , maka keluarlah "Kebijakan Apel Pagi " yang dilaksanakan enam kali seminggu ditambah dengan senam pagi setiap hari rabu dan jum'at.
Anehnya kebijakan apel pagi ini mendapat respon positif dari Provinsi Riau dan Kabupaten Kota lainnya, sehingga apel pagi ini dicontek oleh provinsi dan daerah lainnya. Entah karena bangga "apel pagi" kita jadi percontohan, entah alasan lain. Tak lama kemudian keluarlah kebijakan sandingan "apel pagi" yaitu kebijakan "apel siang". Jadi total seminggu minimal ada dua belas kali apel ditambah dua kali senam pagi( mantap!! ).
Anehnya kebijakan apel pagi ini mendapat respon positif dari Provinsi Riau dan Kabupaten Kota lainnya, sehingga apel pagi ini dicontek oleh provinsi dan daerah lainnya. Entah karena bangga "apel pagi" kita jadi percontohan, entah alasan lain. Tak lama kemudian keluarlah kebijakan sandingan "apel pagi" yaitu kebijakan "apel siang". Jadi total seminggu minimal ada dua belas kali apel ditambah dua kali senam pagi( mantap!! ).
Sayangnya kebijakan apel siang ini tidak dicontek daerah lain,barangkali inilah sebabnya, atau memang pegawai sudah disiplin atau entah capek sendiri.ternyata setahun kemudian keluarlah kebijakan baru. yaitu apel siang ditiadakan, senam cukup sekali seminggu, dan apel gabungan ditetapkan setiap tangal 17 setiap bulannya.
Lantas..kenapa kok jarang-jarang apel pagi.? Bukannya lelah atau bosan apel pagi (dua puluh tahun lebih waiii ). Sekarang apel pagi sudah kehilangan makna, bukan lagi sebagai sarana untuk tujuan menegakkan disiplin. Tapi apel sekarang sudah dijadikan " tujuan " bagi sebagian besar pegawai. Jangan heran kalau banyak pegawai yang beranggapan bila sudah ikut apel pagi ya selesai sudah.. selanjutnya ( terserah anda ). Ada yang ngopi ( halusnya sarapan ), ada yang ketingalan hp atau kunci dirumah, ada nak fotocopy.macam-macamlah. yang pasti baru muncul dikantor dekat-dekat jam pulang.
Ada juga yang jarang atau jarang-jarang apel pagi,mungkin juga terlambat apel, tapi dari jam delapan pagi sampai usai jam kantor tetap bertahan kerja dikantor, sarapan dikantor, sembahyang dikantor, makan siang dikantor.pokok memang orang kantoran.
Nah..seandainya sebagian besar pegawai sudah disiplin, masuk kerja tepat waktu ( entah bile ) dan belakangan ada pula absensi sistim elektronik. Apakah apel pagi masih diperlukan ? Haruskah setiap pegawai ikut apel pagi ?? dan diwaktu yang sama harus antri mengabsen. Mana yang dipilih ikut apel dulu, atau mengabsen dulu, atau dua-duanya perlu. dan kemana jam kerja dipergunakan (bukankah ini yang terpenting).
Sudahlah....malam sudah larut, insya Allah besok saya mau ikut apel pagi sekedar toleransi dan untuk dicontoh staf saya tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar